Taman
Hutan Raya
Ada beberapa pintu masuk untuk
memasuki tempat ini. Yang pertama pintu masuk di daerah Lembang, yang merupakan
pintu IV. Masuk melalui pintu ini, Anda tidak perlu menempuh jarak terlalu jauh
untuk mencapai air terjun terdekat yaitu Curug Omas. Tiket masuk yang
harus dibayar per orang adalah Rp 8.000,- dan Rp 10.000,- untuk parkir mobil.
Menurut petugas, hanya dengan jarak 800 meter Anda dapat melihat air terjun
ini.
Memasuki taman melalui pintu IV ini,
Anda dapat melihat peta yang berisi gambar beberapa tempat-tempat menarik yang
ada di taman hutan yang terletak di Kecamatan Cicadas dan Kecamatan Lembang
dari kota Bandung. Peta ini juga menunjukkan arah yang harus dipilih untuk
menuju tempat tersebut. Beberapa tempat yang ada di sini yang menarik
dikunjungi adalah Air Terjun atau Curug Omas, Curug Lalay, Curug
Dago, Patahan Lembang, Gua Jepang, Gua Belanda, dan
beberapa prasasti. Selain itu, bersebelahan dengan Taman Hutan Raya Ir. H.
Juanda, terdapat tempat yang cukup terkenal sejak jaman Belanda yaitu Maribaya.
Curug Dago, Goa Jepang atau Goa
Belanda akan lebih mudah dicapai jika Anda masuk melalui pintu I atau pintu II
yang ada di kawasan Dago. Karena luasnya wilayah taman hutan ini, Anda dapat
masuk melalui pintu IV dan keluar di pintu lain yang ada di sisi satunya yang
sudah berada di kawasan Dago. Menurut petugas diperlukan waktu 2 jam berjalan
kaki dari pintu yang ada di Lembang sampai menuju pintu yang ada di Dago maupun
sebaliknya. Tantangan ini cocok untuk Anda yang menyukai alam dan senang untuk
berolahraga.
Curug
Omas
Salah satu yang menarik adalah Curug Omas. Sepanjang
perjalanan menuju Air Terjun Omas atau Curug Omas dari gerbang
IV, Anda akan menikmati rimbunnya pepohonan yang ada di kiri kanan jalan setapak
yang sudah berbatu sehingga perjalananan Anda tidak terlalu berat. Sebelah
kanan merupakan dinding tanah yang banyak ditumbuhi pepohonan, sedangkan pada
sisi sebelah kiri terdapat pepohonan sebagai pembatas dengan jalan yang ada di
bagian bawah. Jalan tidak terlalu menanjak jadi tidak akan menyulitkan Anda.
Secara keseluruhan, Taman Hutan Raya ini berada di ketinggian 770 sampai 1330
diatas permukaan laut.
Anda tidak perlu merasa takut
kelelahan untuk mencapai Curug Omas karena Anda dapat naik ojek motor yang akan
mengantar Anda lebih dekat ke Air Terjun Omas. Ojek motor biasanya akan lewat
dan menawarkan jasanya khususnya jika mereka melihat wanita atau orang tua yang
biasanya tidak kuat berjalan jauh. Tapi, jika fisik masih kuat, rasanya lebih
nikmat berjalan kaki, karena Anda dapat melihat hijaunya dedaunan dengan lebih
lama dan merasakan sejuknya udara pegunungan.
Sampai di ujung jalan berbatu
terdapat pangkalan ojek, disinilah tempat terakhir ojek motor dapat mengantar.
Medan selanjutnya adalah menuruni anak tangga tanah. Jika sehabis hujan
sebaiknya Anda berhati-hati agar tidak tergelincir.
Menuruni jalan yang sedikit
berkelok-kelok, Anda akan sampai pada sebuah jembatan dengan sisinya dipagari
besi berwarna merah. Pada sisi kiri dari jembatan, pada bagian yang lebih atas
terdapat sungai yang mengantarkan air dan kemudian dijatuhkan ke bawah. Sungai
yang bernama Cikapundung ini menjatuhkan volume air yang banyak dari ketinggian
30 meter sehingga membentuk air terjun. Inilah Curug Omas. Di bawah jembatan
inilah terdapat Air Terjun Omas atau Curug Omas.
Banyak pengunjung yang berhenti di
jembatan ini untuk menikmati suara air terjun, melihat derasnya air yang jatuh
ke bawah dan merasakan segarnya percikan-percikan air terjun ini. Tapi,
sebaiknya Anda bergantian jika ingin berlama-lama di atas jembatan ini, karena
pada ujung jembatan tertulis peringatan agar hanya ada 5 orang saja di atas
jembatan. Ini merupakan perlindungan agar jembatan tidak kelebihan beban.
Sayangnya, di Air Terjun Omas ini
pengunjung tidak dapat menikmati segarnya air terjun secara langsung.
Pengunjung tidak dapat mandi di air terjun ini. Pagar-pagar besi melindungi
pengunjung dari air terjun ini. Rasanya memang tidak mungkin karena dasar air
terjun ini ada di bawah jembatan dengan banyak batu dan air yang kelihatannya
dalam.
Jika Anda ingin melihat air terjun
dengan posisi lebih bawah, Anda dapat menuruni tangga-tangga berbatu yang ada
di sebelah kanan jembatan. Setelah sampai di akhir tangga, pada sebelah kanan
terdapat jembatan yang sudah ditutup dan ditumbuhi pepohonan liar. Sebaiknya,
jangan terlalu ke tengah jembatan dan jangan terlalu banyak orang diatas
jembatan karena kayu jembatan terlihat rapuh. Untuk amannya, Anda dapat
memandang air terjun dari rerumputan sebelum jembatan ini. Melihat air terjun
di tempat ini lebih indah, karena dapat dengan lebih jelas melihat besarnya air
terjun dan banyaknya air yang jatuh.
Setelah menyeberangi jembatan merah
yang berada tepat diatas Air Terjun Omas, Anda dapat menikmati suasana nyaman dengan
duduk-duduk di bawah pohon-pohon yang tinggi sambil memandang sungai atau air
terjun. Terdapat kios-kios yang menjual makanan dan anak-anak yang menawarkan
tikarnya untuk disewa. Ada juga tembok yang berisi foto-foto dari tempat-tempat
menarik yang ada disini.
Pada pepohonan disini juga terdapat
monyet atau kera ekor panjang. Mereka umumnya ada di tempat yang jauh dari
manusia. Mereka akan mencari sisa-sisa makanan yang berceceran. Monyet-monyet
ini akan pergi jika kita mendekatinya. Jadi, jika ingin melihat tingkah
lucunya, jangan terlalu dekat dengan mereka.
Maribaya
Tidak jauh dari Air Terjun Omas,
Anda dapat menikmati pemandian air panas Maribaya. Untuk masuk ke tempat
ini, Anda harus membayar tiket Rp 3.000,-. Di pemandian ini, Anda dapat berendam
di kolam beramai-ramai atau pada kamar mandi yang lebih tertutup.
Maribaya merupakan salah satu tempat permandian air panas yang
terkenal di daerah Bandung sebelum ada permandian air panas Ciater atau Sari
Ater. Lokasi ini menjadi obyek wisata sejak jaman Belanda. Mulai ada sejak
akhir abad ke-19 dan menjadi lokasi favorit hingga tahun 1980-an untuk berendam
air panas.
Goa
Jepang dan Goa Belanda
Jika Anda masih sanggup berjalan,
Anda dapat menuju Goa Jepang atau Goa Belanda. Goa ini merupakan tempat bersejarah
karena dibangun pada masa penjajahan Jepang dan Belanda. Untuk memudahkan
perjalanan di dalam goa, Anda data menyewa senter-senter yang dijajakan di
pintu masuk goa.
Banyaknya situs alam dan bersejarah
yang bisa dikunjungi telah menarik banyak wisatawan untuk mengunjungi Taman
Hutan Raya Ir. Juanda. Di sini, Anda dapat menikmati kesejukan udara yang lebih
segar di kota Bandung serta fenomena alam yang indah. Untuk Anda penyuka
sejarah, Anda dapat melihat tempat-tempat bersejarah yang menarik dengan
suasana alami dan menyegarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar